Sugeng Rawuh

Minggu, 17 Oktober 2010

Bulan Pernah Terbelah

Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?. Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Untaian Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,... kebenaran yang mutlak dari-Nya.

Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.

Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!!!"

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:

Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??"

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...

Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.

Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.

Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,

"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.

----Baca selengkapnya----

Sabtu, 09 Oktober 2010

Isro' Mi'roj Dari Sisi Ilmu Pengetahuan

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang dikaruniai akal dan fikiran. Akal dan fikiran adalah merupakan suatu modal yang paling berharga bagi manusia, karena karunia yang satu ini menjadikan manusia berbeda dengan makhluk Tuhan yang lainnya. Oleh karena itulah kemudian Allah Swt. mengkultuskan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.

Allah Swt. adalah suatu Dzat yang Sangat Teramat Maha, karena tiada sesuatupun menyerupai Dia. Dialah Allah yang tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Allah Swt. merupakan Dzat Esa, Ia tidak membutuhkan sesuatu untuk bergantung, dan tidak pula ia memerlukan makhluknya. Jika memang demikian, kenapa Tuhan menciptakan makhluk? mungkinkah dalam penciptaan tersebut Tuhan pernah merasakan kesepian dengan ke-Esaan-Nya?

“Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main” (Al-Anbiya : 16)

Berfikirlah!

Jika fikiranmu tidak pernah menemukan jawaban, janganlah sekali-kali kamu berburuk sangka kepada Allah, sesungguhnya kamu hanyalah sebutir pasir di lepas pantai, bahkan untuk menyatakan kamu sebutir pasir pun masih terlalu besar dibanding kekuasaan dan kerajaan Allah Swt.

Allah Swt. adalah Dzat maha pengatur, dengan kekuasaannya apa-apa yang berada di langit dan apa-apa yang berada di bumi tunduk terhadap hukum yang telah diciptakan-Nya, dan Allah tidak pernah melanggar hukum yang telah Ia ciptakan, meskipun tak akan ada yang menimpakan sanksi terhadap-Nya jika ia berkehendak melanggar hukum yang telah Ia ciptakan.

Saya merasa takjub pada kisah Nabi Besar Muhammad SAW. tatkala beliau diisro’kan dan dimi’rojkan oleh Allah SWT.

Ketika itu pada suatu malam, nabi dijemput oleh malaikat yang membawanya melintas di keheningan malam dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa dan setelah itu perjalanan dilanjutkan menembus Jagad Raya menuju Sidratul Muntaha; suatu tempat paling tinggi yang diciptakan Allah. Perjalanan tersebut hanya dilakukan pada satu malam saja.

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (al-Isra : 1)

Hingga saat ini telah banyak tulisan hasil karya para ahli yang mengupas peristiwa Isro Mi’roj dari berbagai segi. Hal ini menunjukkan bahwa sungguh tak habis-habisnya misteri yang terkandung dalam peristiwa yang telah berlangsung lebih dari 1.400 tahun yang lalu tersebut, yang menandakan begitu banyak misteri hukum alam (hukum Allah) yang tersimpan di balik peristiwa Isro Mi’roj tersebut.

Jika sekilas saja kita membayangkan kisah tersebut, sepertinya sesuatu hal yang sangat mustahil dilakukan oleh makhluk Tuhan yang bernama manusia. Benarkan demikian? lalu makhluk seperti apa Nabi Muhammad tersebut sehingga bisa melaksanakan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dilanjutkan menembus Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam? Padalah Allah telah jelas-jelas menegaskan bahwa Nabi merupakan sosok dari jenis manusia.

“Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya” (Fushilat : 6)

Israa’ diartikan sebagai memperjalankan di malam hari, yaitu dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Pada masa itu, belum ada tunggangan atau kendaraan yang lebih cepat untuk manusia selain dari unta atau kuda atau keledai. Jika perjalanan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa ditempuh dengan menggunakan unta, maka akan memakan waktu lebih kurang 2 bulan. Wajar saja jika pada masa itu, ukuran untuk mempercayai nabi dapat menembus kedua jarak tersebut dalam seperempat malam hanyalah dengan keimanan kepada Allah Sang Pencipta dan Rasulnya. Dengan kadar keimanan yang tinggi, Sahabat Nabi pada waktu itu dapat mempercayai dan mengimani bahwa perjalanan Rasul tersebut benar adanya, terlepas memakai kendaraan jenis apa Rasul dapat menembus kedua jarak tersebut.

Sesuatu hal yang wajar jika kita mengatakan bahwa tidak ada yang tak mungkin bagi Tuhan, jika Ia telah berkehendak, “Kun faya kun”, jadilah maka jadi. Namun, jika kita tafakuri setiap kehendak Sang Pencipta, tentulah disertai dengan hukum penciptaan, sehingga saya sendiri mempunyai pemikiran bahwa setiap kehendak Sang Pencipta adalah “hukum alam”.

Allah adalah sesuatu Dzat yang teramat Maha, sesungguhnya Dia tidak memerlukan suatu perantara (makhluk) untuk mencapai tujuan yang diinginkan-Nya. Namun, apakah kita lupa, bahwa diturunkannya setiap wahyu melalui perantara (malaikat Jibril)? atau akankah kita melupakan kisah Isro Nabi memakai kendaraan bernama Buroq?, lantas kalau memang kisah Isro Mi’roj diartikan sebagai memperjalankan pada malam hari, kenapa Tuhan tidak menggunakan kuasa-Nya secara mutlak (tidak melalui perantara) dalam hal ini kendaraan (Buroq) dan pengawal (Malaikat)? Sesungguhnya apa yang ingin Tuhan pertunjukkan kepada kita?

“………………..agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. ……………..” (Q.S. Al-Isra : 1)

Maha Suci Allah, sesungguhnya Ia akan menepati semua janji-Nya.

Kini setelah 1.400 tahun yang lalu, disaat semua ilmu pengetahuan sedikit demi sedikit telah dibukakan oleh Allah untuk manusia, jarak antara Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sudah tidak masalah jika harus ditempuh hanya dalam beberapa jam saja.

Sungguh suatu janji Allah yang telah diperlihatkan kepada umat manusia. Kalau kisah Isro dahulu hanya dianggap sebagai mimpi, maka renungkanlah Firman Allah di bawah ini:

“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya ……………….” (Al-Fath : 27)

Setelah ditemukannya pesawat terbang, apakah sudah terbuka semua misteri peristiwa Isro Mi’roj? Saya rasa tidak, dalam peristiwa tersebut disebutkan bahwa Nabi Muhammad setelahnya sampai ke Masjidil Aqsa, beliau diperjalankan kembali menuju langit ke tujuh untuk menerima perintah sholat.

Allahuakbar!

Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir, karena padanya telah diturunkan mu’jizat yang akan menuntun umat manusia (yang beriman) sepanjang zaman, karena dalam mu’jizat (Al-Quran) telah dirangkum semua hukum Allah yang di dalamnya sudah tidak ada keraguan lagi.

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (Q.S. Al-Baqarah : 2)

Jauh sebelum terlahirnya Wilbur Wright, Allah telah mempertunjukkan kekuasaan-Nya menerbangkan manusia (Nabi Muhammad) dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Hal ini hendaknya dijadikan suatu pelajaran bagi kita dan suatu bukti keotentikan Alqur-an bahwa di dalamnya tidak akan ada hukum yang berbenturan dengan ilmu pengetahuan modern.

Dalam peristiwa Isro kala itu, Allah Swt. seolah-olah menantang manusia, dan ingin mempertunjukan ilmunya bahwa manusia dapat melintasi Masjidil Haram ke Masjidil Aqso hanya dalam beberapa waktu saja. Dan janji Allah terbuktikan, bahwa kisah yang dahulu dianggap mimpi sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa membantahnya.

Jika Allah Swt. telah membuktikan janjinya, dan telah memperlihatkan mimpi Nabi tersebut sebagai sebuah kenyataan dalam peristiwa Isro, lantas bagaimana dengan peristiwa Mi’roj? Akankan Allah Swt. membuktikan mimpinya Rasululloh sehingga kelak ada manusia yang dapat menembus jagad raya? Wallahu a’lam bisshowab.

“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya ……………….” (Al-Fath : 27)

“………………..agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. ……………..” (Q.S. Al-Isra : 1)

Pada Surat Al-Fath ayat 27 Allah berjanji akan membuktikan kebenaran mimpi Rasululloh, namun pada Surat Al-Isra ayat 1 Allah pun menerangkan bahwa hanya akan diperlihatkan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya.

Saya tertarik dari arti “sebagian” pada Surat Al-Isra ayat 1 di atas. Sebagian mempunyai arti yang sangat luas. Sebagian tidak bisa ditafsirkan dengan setengahnya, tidak pula dengan seperempatnya, dan tidak pula dengan sepertiganya. Atau ditafsirkan dengan angka-angka lainnya. Kata sebagian mempunyai makna tak terhingga.

Namun hingga tulisan ini dibuat, saya mempunyai keyakinan penuh bahwa “sebagian” yang ingin Allah tunjukan kepada manusia tentang alam semesta masih tersisa banyak, sehingga masih ada peluang dan waktu bagi manusia untuk dapat berfikir mentafakuri ciptaan yang Maha Kuasa.

Suatu kabar yang sangat menggembirakan bahwa telah ada manusia yang berhasil menjajakan kakinya di Bulan, bahkan suatu kabar gembira ketika di Mars dilaporkan ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan baru-baru ini para ahli tengah melakukan riset nekad kemungkinan melakukan perjalanan mencari planet serupa bumi di jagad raya ini. Ini menunjukkan bahwa itu masih sebagian janji Allah yang telah difirmankan dalam Al-Quran.

Namun, kalau kita cukup bergembira suatu saat nanti keturunan kita akan berkembang biak hanya di Mars saja, rasanya jagad raya ini sangatlah sempit. Sebagian yang ditunjukkan oleh Allah masih sangat tersisa banyak.

Diterangkan bahwa Allah membuat tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi. Jika kita maknai bahwa langit adalah sesuatu yang berada di atas kita, maka para ahli astronomi membagi beberapa nama dan tingkatan dalam mengelompokkan benda langit.

1. Tata Surya = Langit Pertama
2. Galaksi = Langit Kedua
3. Nebula = Langit Ketiga
4. Himpunan Nebula = Langit Keempat
5. Grup Nebula = Langit Kelima
6. Guci = Langit Keenam
7. Alam Semesta = Langit Ketujuh

Jika kita membuat perhitungan jarak antar kelompok dan grup benda langit tersebut adalah sebagai berikut:

Jarak dari Bumi ke Matahari = 150.000.000 km

Jarak Matahari ke Pluto = 5.900.000.000 km

Jarak Tata Surya kita ke pusat Bima Sakti = 50.000 tahun cahaya

Jarak Bima Sakti ke pusat Nebula = 50.000 X 100 milyar tahun cahaya

Jarak Nebula ke pusat Himpunan Nebula = 50x10p25 tahun cahaya

Jarak Himpunan Nebula ke pusat Grup Nebula = 50x 10p25 x 10p11 tahun cahaya

Jarak Grup Nebula ke pusat Guci = 50x 10p36 x 10p11 tahun cahaya

Jarak Guci ke pusat Alam Semesta = 50x 10p47 x 10p11 tahun cahaya

Sumber : Matematika Al-Quran 3 – Guci – Alam Semesta. Fahmi Basya

Bayangkan, jarak dari bumi ke mars hanyalah 0,0000000……………………. sekian saja dibandingkan dengan begitu teramat besarnya alam semesta ini.

Subhanallah!

Berfikirlah!

Jika fikiranmu tidak pernah menemukan jawaban, janganlah sekali-kali kamu berburuk sangka kepada Allah, sesungguhnya kamu hanyalah sebutir pasir di lepas pantai, bahkan untuk menyatakan kamu sebutir pasir pun masih terlalu besar dibanding kekuasaan dan kerajaan Allah.

Saat ini, manusia berkutat bahwa kecepatan yang tidak disamai oleh benda bergerak lainnya hanyalah cahaya.

Mungkinkah suatu saat ditemukan kendaraan untuk dijadikan wahana menjelajahi alam semesta yang kecepatannya melebihi kecepatan cahaya? Karena hanya dengan kecepatan tersebutlah jarak – jarak tersebut ditempuh lebih pendek? Wallahu a’lam bisshowab.

Jika Allah masih berkehendak mau bermurah hati menunjukkan sebagian kecil lagi tanda-tanda kekuasaannya, tidak ada yang tidak mungkin. Manusia adalah kholifah di muka bumi ini. Pada diri manusia terdapat sifat-sifat yang dimiliki oleh Sang Penciptanya.

Sifat wajib yang dimiliki oleh Allah nyatanya juga dimiliki oleh manusia. Oleh karenanya jika Allah bisa memperjalankan Nabi Besar Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso dilanjutkan dengan menembus jagad raya, dengan ijin Allah, ternyata manusia bisa membuat pesawat terbang, apolo, satelit dan masih banyak yang lainnya yang dapat menghantar manusia melintasi belahan bumi dan mengamati benda langit dengan begitu manusia dimungkinkan pula dapat menjawab sendiri misteri di balik kisah Mi’roj Nabi Besar Muhammad SAW.

Terlepas kendaraan apa yang dapat manusia ciptakan untuk melintasi sebagian jagad raya, wahana tersebut tentunya merupakan makhluk Allah yang telah diberkahi oleh-Nya.

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (al-Isra : 1).

Kebenaran Mutlak milik Allah, keluputan adalah milik manusia. Penulis hanyalah manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan dan kesalahan.

----Baca selengkapnya----

Jumat, 08 Oktober 2010

Penciptaan Nur Muhammad

Suatu hari Sayedena Ali, karam Allahu wajhahu, misanan dan menantu Nabi Suci s.a.w. bertanya, Wahai Muhammad, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, mohon katakan padaku apa yang diciptakan Allah Ta.Ala sebelum semua makhluq ciptaan?. Berikut ini adalah jawaban nya yang indah :

Sesungguhnya, sebelum Rabb mu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari Nur Nya nur Nabimu, dan Nur itu diistirahatkan haithu mashaAllah, dimana Allah menghendakinya untuk istirahat. Dan pada waktu itu tidak ada hal lainnya yang hadir . tidak lawh al-mahfoudh, tidak Sang Pena, tidak Surga ataupun Neraka, tidak Malaikat Muqarabin (Angelic Host), tidak langit ataupun dunia; tiada matahari, tiada rembulan, tiada bintang, tiada jinn atau manusia atau malaikat. belum ada apa-apa yang diciptakan, kecuali Nur ini.

Kemudian Allah . Subhan Allah . dengan iradat Nya menghendaki adanya ciptaan. Dia kemudian membagi Nur ini menjadi empat bagian. Dari bagian pertama Dia menciptakan Pena, dari bagian kedua lawh al-mahfoudh, dari bagian ketiga Arsy.

Kini telah diketahui bahwa ketika Allah menciptakan lawh al-mahfoudh dan Pena, pada Pena itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul adalah sejauh dua tahun perjalanan. Allah kemudia memerintahkan Pena untuk menulis, dan Pena bertanya, .Ya Allah, apa yang harus saya tulis?. Allah berkata, .Tulislah : la ilaha illAllah, Muhammadan Rasulullah.. Atas itu Pena berseru, .Oh, betapa sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu bahwa dia disebut bersama Asma Mu yang Suci, ya Allah.

Allah kemudian berkata, .Wahai Pena, jagalah kelakuan mu ! Nama ini adalah nama Kekasih Ku, dari Nurnya Aku menciptakan Arsy dan Pena dan lawh al-mahfoudh; kamu, juga diciptakan dari Nur nya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan menciptakan apapun.. Ketika Allah S.W.T. telah mengatakan kalimat tersebut, Pena itu terbelah dua karena takutnya akan Allah, dan tempat dari mana kata-katanya tadi keluar menjadi tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujung nya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda dari rahasia ilahiah yang agung. Maka, jangan seorangpun gagal dalam memuliakan dan menghormati Nabi Suci, atau menjadi lalai dalam mengikuti contoh nya (Nabi) yang cemerlang, atau membangkang/meninggalkan kebiasaan mulia yang diajarkannya kepada kita.

Kemudian Allah memerintahkan Pena untuk menulis. .Apa yang harus saya tulis, Ya Allah?. bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata, .Tulislah semua yang akan terjadi sampai Hari Pengadilan !. Berkata Pena, .Ya Allah, apa yang harus saya mulai?. Barkata Allah, .Kamu harus memulai dengan kata-kata ini : Bismillah al-Rahman al-Rahim.. Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Pena bersiap untuk menulis kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfoudh), dan dia menyelesaikan tulisan itu dalam 700 tahun.

Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, Allah S.W.T. berbicara dan berkata, Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama Ku; Nama Keagungan Ku, Kasih Sayang Ku dan Empati Ku. Tiga kata-kata yang penuh barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih Ku Muhammad.

Dengan Keagungan Ku Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun dari ummat ini menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan menulis 700 tahun pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa akan Aku hapuskan..

Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi empat bagian :

* Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana (hamalat al-‘Arsh);

* Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah (Langit atas yang menyangga Singgasana lahiah, ‘Arsh);

* Dari bagian ketiga Aku ciptakan seluruh malaikat (makhluq) langit lainnya;* dan bagian ke-empat Aku bagi lagi menjadi empat bagian:

* Dari bagian pertama Aku membuat semua langit, dari bagian kedua Aku membuat bumi-bumi , dari bagian ketiga Aku membuat Jinn dan api.

* Bagian keempat Aku bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku membuat cahaya yang menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku membuat cahaya di dalam jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; dari bagian ketiga cahaya bagi lidah mereka yang adalah cahaya Tawhid (Hu Allahu Ahad),

* dan dari bagian keempat Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad s.a.w..

Ruh yang cantik ini diciptakan 360,000 tahun sebelum penciptaan dunia ini,

* Dan itu dibentuk sangat (paling) cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan.

* Kepalanya dibuat dari petunjuk, lehernya dibuat dari kerendahan hati,

* Matanya dari kesederhanaan dasn kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah),

* Mulutnya dari kesabaran, lidahnya dari kesungguhan,

* Pipinya dari cinta dan ke-hati-hati-an,

* Perutnya dari tirakat terhadap makanan dan hal-hal keduniaan,

* Kaki dan lututnya dari mengikuti jalan lurus,

* Dan jantungnya yang mulia dipenuhi dengan rahman.

* Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan dilengkapi dengan adab semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan risalahnya dan kualitas kenabiannya dipasang.

* Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah dipasangkan pada kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi diatas semua lainnya, didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih Allah) yang murni dan suci.

duabelas Tabir { Bismi=786 7+8+6=21 Mirror of 21= 12 Bulan, 12th Rabil Awal, 12 suku, 12 Menunjukkan Penuntasan} Sesudah ini Allah S.W.T., menciptakan duabelas tabir.

# Yang pertama dari itu adalah Tabir Kekuatan didalam mana Ruh Nabi s.a.w. mukim (tinggal) selama 12,000 tahun, membaca Subhana rabbil-.ala (Maha Suci Rabb-ku, Maha Tinggi).

# Yang kedua adalah Tabir Kebesaran dalam mana dia ditutupi selama 11,000 tahun, berkata, Subhanal .Alim al-Hakim (Maha Suci Rabb-ku, Maha Tahu, Maha Bijak).

# Yang ketiga Dia dipingit selama 10,000 tahun dalam Tabir Kebaikan, mengucapkan Subhana man huwa da.im, la yaqta (Maha Suci Rabb-ku Yang Abadi, Yang Tidak Berakhir).

# Tabir ke-empat adalah Tabir Rahman, disitu ruh mulia itu tinggal selama 9,000 tahun, memuja Allah, berkata: Subhana-rafi.-al-‘ala (Maha Suci Rabb ku Yang Ditinggikan, Maha Tinggi).

# Tabir kelima adalah Tabir Nikmat, dan di situ tinggal selama 8,000 tahun, mengagungkan Allah dan berkata, Subhana man huwa qa.imun la yanam. (Maha Suci Rabb-ku Yang Selalu Ada, Yang Tidak Tidur).

# Tabir ke-enam adalah Tabir Kemurahan; dimana dia tinggal selama 7,000 tahun, memuja, Subhana-man huwal-ghaniyu la yafqaru (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Kaya, Yang Tidak Pernah Menjadi Miskin).

# Kemudian diikuti tabir ke tujuh, Tabir Kedudukan. Disini ruh tercerahkan itu tinggal selama 6,000 tahun, memuja Allah dan berkata : Subhana man huwal Khaliq-an-Nur (Maha Suci Rabb-ku Maha Pencipta, Maha Cahaya Light).

# Berikutnya, Dia menyelimutinya dengan tabir ke delapan, Tabir Petunjuk dimana dia tinggal selama 5,000 tahun, memuja Allah dan berkata, Subhana man lam yazil wa la yazal. (Maha Suci Rabb-ku Yang Keberadaan Nya Tak Pernah Berhenti, Yang Tidak Musnah).

# Kemudian diikuti tabir ke sembilan, yaitu Tabir Kenabian dimana dia tinggal selama 4,000 tahun, mengagungkan Allah: .Subhana man taqarrab bil-qudrati wal-baqa.. (Maha Suci Rabb-ku yang Mengajak Dekat dengan Maha Kuat dan Maha Langgeng).

# Kemudian datang Tabir Keunggulan, tabir ke sepuluh dimana ruh yang tercerahkan ini tinggal selama 3,000 tahun, membaca pepujian untuk Pencipta dari Semua Sebab, berkata, .Subhana dhil-.arshi .amma yasifun.. (Maha Suci Rabb-ku Pemilik Singgasana Diatas Semua Karakter Yang Dilekatkan Kepada Nya).

# Tabir ke-sebelas adalah Tabir Cahaya. Disana dia tinggal selama 2,000 tahun, berdoa, .Subhana dhil-Mulk wal-Malakut.. (Maha Suci Rabb-ku Maha Raja semua Kerajaan Langit dan Bumi).

# Tabir ke-dua belas adalah Tabir Intervensi (Syafa.at), dan disana dia tinggal selama 1,000 tahun, berkata .Subhana-rabbil-.azhim. (Maha Suci Rabb-ku, Maha Anggun).

Penciptaan AHMAD Tercinta

Setelah itu Allah menciptakan sebuah pohon yang dikenal sebagai Pohon Kepastian.

* Pohon ini memiliki empat cabang. Dia menempatkan ruh yang diberkahi tadi pada salah satu cabang, dan dia terus menerus memuja Allah untuk 40,000 tahun, mengatakan, Allahu dhul-Jalali wal-Ikram. (Allah, Pemilik Keperkasaan dan Kebaikan).

* Setelah dia memuja Nya demikian itu dengan pepujian yang banyak dan beragam, Allah S.W.T. menciptakan sebuah cermin, dan Dia meletakannya demikian hingga menghadapi ruh Habibullah, dan memerintahkan ruh itu untuk memandangi cermin itu.

* Ruh itu melihat ke dalam cermin dan melihat dirinya terpantul sebagai pemilik bentuk yang paling cantik/ bagus dan sempurna.

* Dia kemudian membaca lima kali, Shukran lillahi ta.ala (terima kasih kepada Allah, Maha Tinggi Dia), dan tersungkur dalam posisi sujud dihadapan Rabb-nya. Dia tetap bersujud seperti itu selama 100 tahun, mengatakan Subhanal-aliyyul-azhim, wa la yajhalu. (Maha Suci Rabb ku Maha Tinggi Maha Anggun, Yang Tidak Mengabaikan Apapun); Subhanal-halim alladhi la yu.ajjalu. (Maha Suci Rabb-ku Maha Toleran, Yang Tidak Tergesa-gesa); Subhanal-jawad alladhi la yabkhalu. (Maha Suci Rabb ku Maha Pemurah Yang Tidak Pelit).

* Karena itulah Penyebab (Adanya) Makhluq mewajibkan ummat Muhammad s.a.w. untuk melakukan sujud (sajda) lima kali dalam sehari. lima shalat dalam jangka waktu siang sampai malam ini adalah sebuah hadiah kehormatan bagi ummat Muhammad s.a.w..

Dari Nur Muhammad

Berikutnya Allah menciptakan sebuah lampu jamrut hijau dari Cahaya,

* Dan dilekatkan pada pohon itu melalui seuntai rantai cahaya.

* Kemudian Dia menempatkan ruh Muhammad s.a.w. di dalam lampu itu dan memerintahkannya untuk memuja Dia dengan Nama Paling Indah (Asma al-Husna).

* Itu dilakukannya, dan dia mulai membaca setiap satu dari Nama itu selama 1,000 tahun. Ketika dia sampai kepada Nama ar-Rahman (Maha Kasih), pandangan ar-Rahman jatuh kepadanya dan ruh itu mulai berkeringat karena kerendahan hatinya.

Tetesan keringat jatuh dari padanya, sebanyak yang jatuh itu menjadi nabi dan rasul, setiap tetes keringat beraroma mawar berubah menjadi ruh seorang nabi.

* Mereka semua berkumpul di sekitar lampu di pohon itu, dan Azza wa Jala berkata kepada Nabi Muhammad s.a.w., .Lihatlah ini sejumlah besar nabi yang Aku ciptakan dari tetesan keringatmu yang menyerupai mutiara..

* Mematuhi perintah ini, dia memandangi mereka itu, dan ketika cahaya mata itu menyentuh menyinari objek itu, maka ruh para nabi itu sekonyong konyong tenggelam dalam Nur Muhammad s.a.w., dan mereka berteriak, .Ya Allah, siapa yang menyelimuti kami dengan cahaya?.

* Allah menjawab mereka, .Ini adalah Cahaya dari Muhammad Kekasih Ku, dan kalau kamu akan beriman kepadanya dan menegaskan risalah kenabiannya, Aku akan menghadiahkan kepada kamu kehormatan berupa kenabian..

* Dengan itu semua ruh para nabi itu menyatakan iman mereka kepada kenabiannya, dan Allah berkata, .Aku menjadi saksi terhadap pengakuanmu ini,. dan mereka semua setuju. Sebagaimana disebutkan di dalam al Quran yang Suci:

Dan ketika Allah bersepakat dengan para nabi itu : Bahwa Aku telah memberi kamu Kitab dan Kebijakan; kemudian akan datang kepadamu seorang Rasul yang menegaskan kembali apa-apa yang telah apa padamu.kamu akan beriman kepadanya dan kamu akan membantunya; apa kamu setuju? Dia berkata. Dan apakah kamu menerima beban Ku kepadamu dengan syarat seperti itu. Mereka berkata, .Benar kami setuju.. Allah berkata, .Bersaksilah demikian, dan Aku akan bersama kamu diantara para saksi..

(Ali Imran, 3:75-76)

* Kemudian ruh yang murni dan suci itu kembali melanjutkan bacaan Asma ul Husna lagi.

* Ketika dia sampai kepada Nama al-Qahhar, kepalanya mulai berkeringat sekali lagi karena intensitas dari al Qahhar itu, dan dari butiran keringat itu Allah menciptakan ruh para malaikat yang diberkati.

* Dari keringat pada mukanya, Allah menciptakan Singgasana dan Hadhirat Ilahiah, ! Kitab Induk dan Pena, matahari, rembulan dan bintang -bintang.

* Dari keringat di dadanya Dia menciptakan para ulama, para syuhada dan para mutaqin.

* Dari keringat pada punggungnya dibuat lah Bayt-al-Ma.mur (rumah surgawi),

* Kabatullah (Kaba), dan Bayt-al-Muqaddas (Haram Jerusalem),

* dan Rauda-i-Mutahhara (kuburan Nabi Suci s.a.w.di Madinah), begitu juga semua mesjid di dunia ini.

Dari keringat pada alisnya dibuat semua ruh kaum beriman, dan dari keringat punggung bagian bawahnya (the coccyx) dibuatlah semua ruh kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung.

Dari keringat di kaki nya dibuatlah semua tanah dari timur ke barat, dan semua apa-apa yang berada didalamnya. Dari setiap tetes keringatlah ruh seorang beriman atau tak-beriman dibuatnya. Itulah sebabnya Nabi Suci s.a.w.disebut juga sebagai .Abu Arwah., Ayah para Ruh. Semua ruh ini berkumpul mengelilingi ruh Muhammad s.a.w., berputar mengelilinginya dengan pepujian dan pengagungannya selama 1,000 tahun; kemudian Allah memerintahkan para ruh itu untuk memandang ruh Muhammad s.a.w..Para ruh mematuhi.

Siapa Memandang kepada Ruh Muhammad s.a.w.

Nah, di antara mereka yang pandangannya jatuh kepada kepalanya ditakdirkan menjadi raja dan kepala negara di dunia ini. Mereka yang memandang kepada dahinya menjadi pemimpin yang adil. Mereka yang memandang matanya akan menjadi hafiz Kalimat Allah (yaitu seorang yang memegangnya kedalam ingatannya). Mereka yang memandang alisnya akan menjadi pelukis dan artist. Mereka yang memandang telinganya akan menjadi mereka yang menerima peringatan dan nasehat. Mereka yang melihat pipinya yang penuh barakah menjadi pelaksana karya yang bagus dan pantas. Mereka yang melihat mukanya menjadi hakim dan pembuat wewangian, dan mereka yang melihat bibirnya yang penuh barokah menjadi menteri.

Barang siapa melihat mulutnya akan menjadi mereka yang banyak berpuasa. Barangsiapa yang melihat giginya akan menjadi kelihatan raja-raja. Barang siapa melihat tenggorokannya yang penuh barokah akan menjadi khatib dan mu.adhdhin (yang mengumandangkan adhan). Barang siapa memandang janggutnya akan menjadi pejuang di jalan Allah. Barang siapa memandang lengan atasnya akan menjadi seorang pemanah atau pengemudi kapal laut, dan barang siapa melihat lehernya akan menjadi usahawan dan pedagang.

Siapa yang melihat tangan kananya akan menjadi seorang pemimpin, dan siapa yang melihat tangan kirinya akan menjadi seorang pembagi (yang menguasai timbangan dan mengukur catu kebutuhan hidup). Siapa yang melihat telapak tangannya menjadi seorang yang gemar memberi; siapa yang melihat belakang tangannya akan menjadi kolektor. Siapa yang melihat bagian dalam dari tangan kanannya menjadi seorang pelukis; siapa yang melihat ujung jari tangan kanannya akan menjadi seorang calligrapher, dan siapa yang melihat ujung jari tangan kirinya akan menjadi seorang pandai besi.

Siapa yang melihat dadanya yang penuh baraokah akan menjadi seorang terpelajar, meninggalkan keduniaan (ascetic) dan berilmu. Siapa yang melihat punggungnya akan menjadi seorang yang rendah hati dan patuh pada hukum Shari.a. Siapa yang melihat sisi badanya yang penuh barokah akan menjadi seorang pejuang. Siapa yang melihat perutnya akan menjadi orang yang puas, dan siapa yang melihat lutut kanannya akan menjadi mereka yang melaksanakan ruk.u dan sujud. Siapa yang melihat kakinya yang penuh barokah akan menjadi seorang pemburu, dan siapa yang melihat telapak kakinya menjadi mereka yang suka bepergian. Siapa yang melihat bayangannya akan mejadi penyanyi dan pemain saz (lute). Semua yang memandang tetapi tidak melihat apa-apa akan menjadi kaum tak-beriman, pemuja api dan pemuja patung. Mereka yang tidak memandang sama sekali akan menjadi mereka akan menyatakan bahwa dirinya adalah tuhan, seperti Nimrod, Pharoah dan sejenisnya.

Kini semua ruh itu diatur dalam empat baris.

* Di baris pertama berdiri ruh para nabi dan rasul, a.s.

* Di baris kedua ditempatkan ruh para orang suci, para sahabat Allah;

* Di baris ketiga berdiri ruh kaum beriman, laki dan perempuan;

* Di baris ke empat berdiri ruh kaum tak-beriman.

Semua ruh ini tetap berada dalam dunia ruh di hadhirat Allah S.W.T.sampai waktu mereka tiba untuk dikirim ke dunia fisik.

Tidak seorang pun tahu kecuali Allah S.W.T. yang tahu berapa selang waktu dari waktu diciptakannya ruh penuh barokah Nabi Muhammad sampai diturunkannya dia dari dunia ruh ke bentuk fisiknya itu.

Diceritakan bahwa Nabi Suci Muhammad s.a.w. bertanya kepada malaikat Jibra’il ,

* Berapa lama sejak engkau diciptakan?.

* Malaikat itu menjawab, .Ya h Rasulullah, saya tidak tahu jumlah tahunnya, yang saya tahu bahwa setiap 70,000 tahun seberkas cahaya gilang gemilang menyorot keluar dari belakang kubah Singgasana Ilahiah; sejak waktu saya diciptakan cahaya ini muncul 12,000 kali..

* Apakah engkau tahu apakah cahaya itu?. bertanya Muhammad s.a.w..

* Tidak, saya tidak tahu,. berkata malaikat itu. .Itu adalah Nur ruhku dalam dunia ruh,. jawab Nabi Suci s.a.w.. Pertimbangkan kemudian, berapa besar jumlah itu, jika 70,000 dikalikan 12,000.

----Baca selengkapnya----
Template by : kendhin x-template.blogspot.com